Berita Terkini tanpa Kebohongan

Alih Kelola Rokan dari Chevron ke Pertamina Sudah 99,5%

2 min read
alih kelola blok rokan dari chevron ke pertamina

By Khanzalani

  • PHR akan mengelola wilayah kerja seluas 6.453 km2.
  • PHR mengelola 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.
  • PHR akan melakukan pengeboran 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur sehingga total 161 sumur selama Agustus-Desember 2021.
  • Perkembangan terkini, 291 kontrak dalam proses mirroring dan telah selesai 100 persen.
  • Sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progress 100 persen.

SELISIK.COM – Proses alih kelola Wilayah Kerja (WK) atau Blok Rokan di Provinsi Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) hanya menunggu hitungan jam.

Menurut rencana, prosesi alih kelola WK Rokan akan dilaksanakan pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB. “Hingga Sabtu, 7 Agustus 2021, persiapan alih kelola WK Rokan telah mencapai 99,5 persen,” ungkap Dirut PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardin dalam keterangan resmi, Ahad, 8 Agustus 2021.

Seluruh tahapan dari sembilan program transisi telah dilaksanakan. “Peralihan pengelolaan WK Rokan tersebut akan 100 persen dan efektif ketika telah resmi beralih pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB,” kata Jaffee.

Blok Rokan tersebut nantinya PHR akan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6.453 km2 dengan 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager. “Kami optimistis, dengan beralihnya operatorship dari CPI ke PHR, kami akan berupaya maksimal untuk mempertahankan dan terus melakukan aktivitas operasi yang masif untuk meningkatkan produksi migas sehingga dapat memenuhi target nasional satu juta barel di 2030,” kata Jaffee.

Untuk program pengeboran, PHR akan melakukan pengeboran 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur sehingga total 161 sumur selama Agustus-Desember 2021.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan pengeboran, sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan telah selesai 100 persen. Selain itu, 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progress 100 persen.

PHR juga melibatkan sumber daya lokal dengan program Local Business Development (LBD) karena PHR ingin masyarakat sekitar juga menjadi bagian dari kelancaran operasi perusahaan. Ada 264 kontrak telah disiapkan dengan melibatkan sedikitnya 690 vendor lokal yang masuk dalam program LBD tersebut.

Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian ESDM, SKK Migas, pemerintah daerah, elemen masyarakat dan pekerja CPI yang akan menjadi pekerja PHR. “Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kami bisa mempersiapkan tahapan demi tahapan alih kelola ini dengan lancar,” kata Jaffee.

PHR berharap mantan pekerja CPI dan pekerja Pertamina dapat berkolaborasi bersama menjadi satu tim dalam mengembangkan WK Rokan. Melalui kolaborasi bersama diharapkan akan tumbuh semangat yang sama untuk mewujudkan visi Pertamina sebagai perusahaan migas nasional berkelas dunia. “Bagi kami mereka adalah ujung tombak dari kesuksesan pengelolaan Blok Rokan ke depannya,” ujar Jaffee.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.