By Khanzalani
SELISIK.COM – Ada pepatah yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya, seorang anak akan mengikuti perilaku yang dicontohkan orang tuanya, mulai dari cara berbicara, bersikap, berpikir, bahkan hingga caranya mengelola uang.
Menurut Kak Seto, psikolog kondang yang dekat dengan anak-anak, anak yang sudah mendapatkan pelajaran mengelola uang dari orang tuanya sejak dini cenderung sukses pada usia dewasanya nanti. Namun, tidak banyak orang tua yang paham bagaimana cara mengelola uang karena ternyata mereka juga tidak pernah mendapatkan pelajaran tersebut dari orang tuanya.
Banyak orang tua yang mengalami permasalahan mengenai keuangan, di antaranya permasalahan utang, tertipu produk investasi, hingga usia tua yang masih bingung dalam memilih kebutuhan dan keinginan sehari-hari serta masalah keuangan lainnya. Setelah ditinjau lebih jauh, ternyata permasalahan tersebut berasal dari penanaman nilai keuangan keluarga yang salah.
Melihat kenyataan itulah maka dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi bersama dosen Prodi Manajemen serta sejumlah anggota pelaksana dari mahasiswa prodi tersebut yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di TPQ Darul Hikmah Jl. H.Terin, RT. 006/RW. 03, Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Sabtu (18/3/2023), untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang pengelolaan keuangan yang baik dan investasi yang tepat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat diadakan secara blanded learning.
Tim pelaksana pengabdian masyarakat diketuai oleh Rd Bily Parancika, M.Pd. sukses menggelar acara tersebut berkat kerja sama yang baik dengan seluruh tim, di antaranya Fauzan Akbar Albastiah, S.E., M.Ak., Warsono,,S.E., MM., dan Fauzi Isnaen S.E., M.Ak. Sejumlah mahasiswa FEB UBSI juga terlibat dalam kegiatan tersebut, di antaranya Bagas Pangestu, Annisa Sodikin, dan Mutiara Rizkiyah.
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan nonformal jenis keagamaan berbasis komunitas Muslim yang menjadikan Alquran sebagai materi utamanya dan diselenggarakan dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman, dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap Alquran sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya.
Pendidikan di TPA/TPQ lebih menekankan pada dimensi akhlak meskipun tidak pula menafikan dimensi intelektual. Peserta didik (santri/santriwati) TPA/TPQ akan mendapatkan pendampingan yang lebih intensif dibandingkan dengan pendidikan formal di sekolah. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa nyaman dalam belajar sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami, lebih jauh lagi agar lebih mudah diimplementasikan dalam kehidupan keseharian.
TPQ Darul Hikmah merupakan bagian dari DKM Masjid Darul Hikmah. Masjid Jami Darul Hikmah dibangun pada tahun 1984. Masjid Darul Hikmah merupakan kategori Masjid Jami. Masjid Jami Darul Hikmah beralamat di Jl. H. Terin No. 30RT. 006/03 Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Depok, Jawa Barat. Masjid Darul Hikmah memiliki luas tanah 4.000 m2, luas bangunan 1.000 m2 dengan status tanah wakaf. Masjid Darul Hikmah memiliki jumlah jamaah lebih dari 200 orang, dengan jumlah pengurus masjid 16 orang, Imam tetap 1 orang, dan 10 imam Jumat, jumlah guru pengajian 3 orang serta jumlah khatib 10 orang.
“Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu,” ungkap Rd Bily Parancika, M.Pd. selaku ketua pelaksana pengabdian masyarakat.
“Selain itu, dengan melakukan penempatan dana/penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain selama periode tertentu, diharapkan dapat memperoleh penghasilan maupun meningkatkan nilai investasi,” ujar Bily. “Maka sosialisasi investasi masa depan ini bagi pengajar maupun siswa TPQ Darul Hikmah ini sangat diperlukan untuk membantu memperoleh penghasilan lain di luar dari yang mereka miliki untuk mendapatkan finansial freedom kelak.”
Adapun materi yang disampaikan oleh tutor Warsono, S.E., M.M. adalah mengenai pengertian investasi, perkembangan investasi dan jenis-jenis investasi. Menurut tutor, sebelum memilih berinvestasi, para pengajar dan siswa perlu memahami apa saja jenis-jenis investasi yang sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimilikinya. Salah satunya adalah SiMUDA.
“Tagline dari SiMUDA adalah yang Muda yang Berencana. SiMUDA ini merupakan salah satu jenis investasi untuk tabungan mahasiswa dan pemuda (SiMUDA) merupakan program tabungan bagi kelompok usia 18-30 tahun dengan dilengkapi fitur asuransi maupun produk investasi yang ditawarkan perbankan di Indonesia,” kata Warsono.
SiMUDA ini terbagi menjadi tiga jenis investasi, di antaranya SiMuda Rumahku yang merupakan tabungan rencana untuk mengangsur uang muka KPR dan dilindungi dengan proteksi asuransi. SiMUDA Investasiku merupakan tabungan rencana yang memiliki fitur berinvestasi di reksa dana secara berkala dan dilindungi dengan proteksi asuransi. SiMUDA Emasku merupakan pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah (jual beli) dan dilindungi proteksi asuransi.
Menurut Warsono, terdapat perbedaan antara menabung dan investasi. Menabung hanya menyimpan uang untuk kebutuhan atau tujuan jangka pendek maupun darurat. Dapat dicairkan atau diambil kapan saja. Keuntungan yang didapatkan juga lebih rendah dan risiko kerugiannya pun juga rendah, sedangkan jika investasi dapat mengembangkan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan lebih. Ada jangka waktu untuk mencairkan dana. Keuntungan yang didapatkan lebih tinggi, dan risiko kerugian pun juga tinggi.
Dengan demikian, investasi dapat membantu menumbuhkan ekonomi yang selalu dikaitkan dengan iklim bisnis yang subur. Bila dilihat lebih dalam lagi, sebenarnya investasi merupakan akar dari segala upaya demi memulihkan dan menumbuhkan perekonomian di Indonesia di tengah pandemi seperti saat ini. Menurut salah satu narasumber yang berperan sebagai pengajar di TPQ Darul Hikmah, sosialisasi ini sangat bermanfaat karena dapat membantu pengajar maupun siswa lebih selektif lagi dalam mengelola keuangan.
“Saya merasa terbantu sekali dengan adanya sosialisasi ini karena berkat sosialisasi ini saya jadi termotivasi untuk melakukan investasi. Selain itu, dana yang saya miliki pun akan terus terolah,” tutur Alamsyah, salah satu peserta. “Karena jika hanya menyimpan uang saja nominal sejumlah uang setiap tahunnya menjadi tidak ada harganya, berbeda dengan berinvestasi. Saya akan mencoba berinvestasi pada emas sebagai bentuk investasi jangka panjang.”