Hidrogen Bisa Picu Revolusi Energi Terbarukan

Terbarukan122 views

Perdagangan hidrogen lintas batas akan tumbuh pesat dengan lebih dari 30 negara dan wilayah yang sudah merencanakan perdagangan aktif hari ini. Beberapa negara yang diharapkan menjadi importir sudah menerapkan diplomasi hidrogen khusus, seperti Jepang dan Jerman.

By Hadi

SELISIK.COM – Pertumbuhan pesat ekonomi hidrogen global dapat membawa perubahan geoekonomi dan geopolitik yang signifikan sehingga menimbulkan gelombang saling ketergantungan baru. Analisis Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) menyebutkan, hidrogen mampu mengubah geografi perdagangan energi dan regionalisasi hubungan energi, mengisyaratkan munculnya pusat pengaruh geopolitik baru yang dibangun di atas produksi dan penggunaan hidrogen, seiring menurunnya perdagangan minyak dan gas tradisional.

Didorong oleh urgensi iklim dan komitmen negara-negara untuk mencapai nol emisi, IRENA memperkirakan hidrogen akan menutupi hingga 12 persen dari penggunaan energi global pada tahun 2050. Perdagangan yang berkembang dan investasi yang ditargetkan di pasar yang didominasi oleh bahan bakar fosil dan saat ini bernilai USD 174 miliar adalah kemungkinan akan meningkatkan daya saing ekonomi dan memengaruhi lanskap kebijakan luar negeri dengan kesepakatan bilateral yang menyimpang secara signifikan dari hubungan hidrokarbon abad ke-20.

Baca juga  Pajak Tinggi Impor Baterai Lemahkan Upaya Energi Terbarukan India

“Hidrogen bisa menjadi mata rantai yang hilang ke masa depan energi yang aman terhadap iklim,” jelas Francesco La Camera, Direktur Jenderal IRENA, seperti dilansir laman IRENA. “Hidrogen jelas menunggangi revolusi energi terbarukan dengan hidrogen hijau muncul sebagai pengubah permainan untuk mencapai netralitas iklim tanpa mengorbankan pertumbuhan industri dan pembangunan sosial. Tapi hidrogen bukanlah minyak baru. Dan transisinya bukanlah penggantian bahan bakar tetapi pergeseran ke sistem baru dengan gangguan politik, teknis, lingkungan, dan ekonomi.”

Baca juga  Transisi Energi Listrik Jangan Asal

“Ini adalah hidrogen hijau yang akan membawa peserta baru dan beragam ke pasar, mendiversifikasi rute dan pasokan, dan mengalihkan daya dari sedikit ke banyak. Dengan kerja sama internasional, pasar hidrogen bisa lebih demokratis dan inklusif, menawarkan peluang bagi negara maju dan berkembang,” ujar La Camera.

IRENA memperkirakan lebih dari 30 persen hidrogen dapat diperdagangkan lintas batas pada tahun 2050, bagian yang lebih tinggi daripada gas alam saat ini. Negara-negara yang secara tradisional tidak memperdagangkan energi sedang membangun hubungan energi bilateral seputar hidrogen. Karena semakin banyak pemain dan kelas baru importir dan eksportir bersih muncul di panggung dunia, perdagangan hidrogen tidak mungkin menjadi senjata dan kartelisasi, berbeda dengan pengaruh geopolitik minyak dan gas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *