Berita Terkini tanpa Kebohongan

Pasokan Listrik Negara Ini 100% dari Energi Terbarukan

4 min read
pltb, pembangkit listrik tenaga bayu

By Hadi

Pasti ada yang ragu, benarkah pasokan listrik bisa 100% dari energi terbarukan? Lalu, dari sumber energi apa biar bisa menyediakan energi yang cukup bagi seluruh warga negara?

Komitmen dari banyak negara menuju energi terbarukan sehingga bisa tersedia tak terbatas, terus-menerus, atau berkelanjutan makin nyata terlihat. Ada yang baru memulai bergerak, ada yang sudah memasuki fase pertengahan, tetapi ada juga yang sudah mencapai puncak.

Mereka yang sudah mencapai puncak secara otomatis mampu menyediakan listrik dari energi terbarukan. Pada 2018 saja, sudah ada beberapa negara yang mampu memasok listrik 100% dari energi terbarukan. Berdasarkan laporan Asosiasi Energi Terbarukan Internasional (International Renewable Energy Association/IREA) dan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), masih sedikit negara yang mampu mencapai puncak energi listrik terbarukan.

Negara yang sudah mencapai titik tertinggi pembangunan energi listrik terbarukan, di antaranya:

  1. Islandia. Negara ini telah mampu menyediakan 100% listrik yang dibutuhkannya dari sumber energi terbarukan. Islandia memang agak unik karena aktivitas gunung berapi di pulau itu mampu menyediakan sumber energi panas bumi yang signifikan. Energi panas bumi inilah yang digunakan untuk menyediakan sekitar seperempat listrik negara. Tiga perempat sisanya disediakan oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
  2. Paraguay. Negara yang termasuk dalam kawasan Amerika Latin ini bisa memperoleh 100% listrik yang digunakannya dari sumber terbarukan, terutama berkat adanya bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang besar. PLTA ini mampu menyediakan semua kebutuhan listrik Paraguay, bahkan bisa memasok listrik ke negara tetangga, seperti Argentina dan Brasil.
  3. Kosta Rika. Negara ini yang memimpin jalan menuju 100% listrik yang diproduksi secara terbarukan. Selama tahun 2018, Kosta Rika memenuhi semua kebutuhan listriknya dengan menggunakan sumber energi terbarukan, seperti tenaga air, panas bumi, biomassa, angin, dan matahari selama 300 hari berturut-turut.

PETA, MAP, EBT, TERBARUKAN

Beberapa negara lain sedang berjalan menuju ke arah yang tepat dan mendekati angka 100% membangun listrik terbarukan. Negara ini di antaranya adalah Ethiopia, Kenya, Namibia, Norwegia, Tajikistan, dan Uruguay. Mereka adalah negara yang saat ini menghasilkan lebih dari 90% listrik yang mereka gunakan dari sumber energi terbarukan. Beberapa negara ini bekerja untuk menjalankan jaringan listrik mereka sepenuhnya dari energi terbarukan.

Beberapa hal menonjol dari daftar negara-negara yang memimpin pembangkit listrik dari energi terbarukan.

  • Mereka adalah negara yang relatif kecil.
  • Mereka memiliki sumber daya alam terbarukan yang melimpah, terutama sumber daya air yang melimpah tersedia untuk menghasilkan tenaga air.
  • Daftar tersebut mencakup negara maju yang kaya dan negara berkembang yang miskin.

Fakta menarik

Ada fakta sangat menarik dari kasus ini. Fakta bahwa negara maju kaya dan negara berkembang miskin bersama-sama memimpin penyediaan energi terbarukan yang menghasilkan listrik menunjukkan biaya membangun sumber daya energi terbarukan bukanlah faktor pembatas. Sekali lagi, biaya ternyata bukan hambatan dalam membangun energi listrik terbarukan.

Faktanya, negara berkembang dapat memanfaatkan biaya modal untuk membangun sumber energi terbarukan listrik. Mengapa demikian? Karena fakta sesungguhnya adalah biaya operasi membangun energi listrik terbarukan relatif rendah dan dapat diprediksi (tidak tunduk pada perubahan harga komoditas). Energi terbarukan jelas memungkinkan suatu negara untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan listriknya.

Melihat perkembangan di negara maju

Tentu saja negara-negara maju memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk membangun energi listrik terbarukan sampai 100 persen. Kritikus dan penentang mungkin mengatakan bahwa sementara pencapaian oleh negara-negara kecil ini mengesankan, menerapkan energi terbarukan dalam skala besar tidak praktis untuk negara-negara maju yang lebih besar. Tetapi apakah itu benar-benar tidak praktis?

Hambatan biaya dan teknologi tidak seperti dulu untuk energi terbarukan. Faktanya, biaya untuk energi terbarukan terus menurun dari tahun ke tahun. Teknologi energi terbarukan juga terus berkembang dan menjadi lebih efisien.

Banyak negara belum mendekati potensi energi terbarukan mereka atau bahkan mencoba beberapa teknologi yang tersedia, seperti listrik yang dihasilkan oleh tenaga gelombang atau pasang surut. Selain itu, argumen bahwa energi terbarukan hanya berguna ketika sedang diproduksi menjadi tidak relevan. Mengapa?

Karena saat ini sudah banyak industri yang membuat baterai dengan skala utilitas besar. Sekarang sudah tersedia baterai yang memiliki kemampuan untuk menyimpan listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan dan memungkinkan untuk digunakan saat dibutuhkan. Yang menggembirakan, harganya murah dan semakin murah.

Jadi, negara maju dapat menghasilkan 100% listrik yang mereka butuhkan dari sumber terbarukan. Persoalannya hanya pada kemauan. Mereka juga mempunyai dana yang lebih siap dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Karena itulah, mereka akan bisa melakukan peralihan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke pembangkit listrik energi terbarukan dengan mudah.

Ternyata hambatan teknis ini tidak sebesar klaim dari para penentang. Terbukti negara-negara kecil yang telah mencapai ambang batas 100% dalam memasok energi listrik terbarukan.

Bergerak menuju 100% sumber energi listrik terbarukan akan menjadi lebih mudah dari waktu ke waktu. Ini karena angin, matahari, dan sumber energi terbarukan lainnya menjadi lebih efisien dan teknologi penyimpanan baterai skala utilitas yang besar mampu menyimpan energi dalam jumlah yang lebih besar untuk digunakan saat dibutuhkan.

INDONESIA Bagaimana?
Pertumbuhan energi listrik terbarukan di Indonesia belum terlalu menggembirakan. Pada 2020 lalu, total energi terbarukan yang digunakan untuk memproduksi listrik baru mencapai 13% dari total energi listrik yang digunakan seluruh rakyat Indonesia. Memang angka 2020 lebih tinggi dibandingkan 2019 yang hanya 11%. Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan capaian negara-negara lainnya.

EBT, ENERGI, TERBARUKAN, LISTRIK TERBARUKAN

PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA ASEAN

EBT, ENERGI, TERBARUKAN, LISTRIK TERBARUKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.