By Zahra
SELISIK.COM – Jumlah kasus Covid-19 menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah melaporkan kenaikan angka pasien positif corona mencapai 28.228 orang atau terendah sejak 4 Juli lalu.
Jumlah pasien sembuh Covid-19 kembali mencatatkan rekor lonjakan sebanyak 40.374 orang pada Senin (26/7/2021) ini. Namun, angka kematian bertambah 1.487 orang.
Jumlah kasus positif didapatkan dari pemeriksaan 121.266 orang atau terendah sejak 21 Juli lalu. Angka rasio positif yang didapatkan Senin ini 23,2% secara keseluruhan dan 38,1% dari PCR dan Tes Cepat Molekuler.
Jawa Barat mencatat jumlah kasus terbanyak, 4.368 kasus baru. Posisi berikutnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing-masing mencatat 4.021 dan 3.157 pasien baru.
Lonjakan kasus sembuh paling banyak hari ini berasal dari DKI Jakarta, mencapai 14.665 kasus. Berikutnya adalah Jawa Barat dengan 4.855 pasien sembuh dan Jawa Tengah 4.660 pasien.
Total kasus positif corona di Indonesia mencapai 3.194.733. Jumlah pasien sembuh 2.549.692 orang.
Penyumbang lonjakan kematian terbanyak Jawa Timur 371 orang dan Jawa Tengah 270 orang. Jumlah kematian pasien mencapai 84.776 orang.
Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus aktif menurun 13.633 orang menjadi 560.275 orang. Jumlah suspek hari ini mencapai 287.987 orang.
Meski demikian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan rasio penelusuran kasus alias tracing di Indonesia masih 1:1 atau belum sesuai standar internasional. Merujuk pada anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio pelacakan kasus positif seharusnya 1:30 alias 30 orang per satu kasus positif.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, jumlah orang yang diperiksa per hari terkait kasus Covid-19 menurun dalam empat hari terahir. Pemeriksaan terkait kasus Covid-19 pada Minggu (25/7/2021), hanya 124.139 orang. Jumlah orang yang diperiksa per hari tertinggi yang pernah dilakukan 228.702 orang.
“Artinya di Indonesia, dari satu yang terkonfirmasi, satu yang dilaksanakan tracing kontak erat,” kata Hadi, Senin (26/7/2021).
Untuk menaikkan pelacakan, pemerintah akan melibatkan tracer digital. Mereka akan bergerilya melalui dunia maya untuk melakukan pelacakan menggunakan media digital untuk dilaporkan ke Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Tracer digital terdiri dari aparat sipil negara, anggota bintara, tamtama, dan relawan. Hadi menyatakan, saat ini sudah ada 63 ribu anggota TNI dan kepolisian RI yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia ditugaskan untuk membantu pelaksanaan tracing.
BNPB juga memberikan 7.000 tracer digital untuk wilayah Jawa dan Bali. Kementerian Kesehatan sudah memberikan pelatihan bagi tracer digital. Ini untuk mempermudah pelaksanaan tracing kontak erat bagi mereka yang sudah mendapatkan notifikasi dari dinas Kesehatan.